Pramuka Solo – Komite Pramuka Asia Pasifik meminta Kak Ahmad Rusdi menjadi konsultan untuk masa baik 2022-2025. “Saya menerima ajakan tersebut untuk kemajuan Pramuka di Asia Pasifik dan Indonesia karena kepercayaan ini menunjukkan kedekatan yang telah kami galang selama ini dan Indonesia diakui sebagai negara yang memiliki anggota Pramuka terbesar di dunia,” kata Kak Rusdi, yang pernah menjadi Ketua Komite Pramuka Asia Pasifik periode 2018-2022 Jumat, (4/3/2022).
Surat permintaan menjadi konsultan dikirim oleh Direktur Regional Asia-Pacific Regional (APR) J Rizal C Pangillinan kemarin. Mereka mengakui pengalaman dan pengabdian yang luas dari kak Rusdi selama menjadi anggota dan ketua Komite APR serta keterlibatan langsung dalam kegiatan kepramukaan di Indonesia.
“Komite yakin hal itu akan menerima keterlibatan Anda dalam Komite, masukan berharga untuk penguatan lebih lanjut dari kepanduan di Asia Pasifik dan dalam musyawarah komite pada khususnya. Dengan segala hormat, kami menantikan persetujuan Anda,” ujar Rizal Pangillinan dalam suratnya yang dikirim 3 Maret 2022.
Saat hadir pada Konferensi Pramuka Asia-Pasifik pada 15-21 Februari 2022 di Manila pekan lalu, Sekretaris Jenderal World Organization of the Scout Movement (WOSM), Ahmad Alhendawi mengapresiasi capaian Kak Rusdi sebagai Ketua Komite APR. Menurutnya, Kak Rusdi berhasil menjembatani dan aktif menjalin hubungan antara sesama National Scout Organization di Kawasan Asia Pasifik, khususnya Gerakan Pramuka.
Kak Rusdi telah melaporkan penunjukkannya sebagai Konsultan kepada Ketua Kwarnas Kak Budi Waseso dan Sekjen Kwarnas Kak Bachtiar Utomo. Kedua pimpinan Kwarnas menyambut baik kepercayaan yang diberikan Komite APR kepada Kak Rusdi yang saat ini menjadi Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Kerja Sama Luar Negeri.
Kiprah Kak Rusdi di Komite Pramuka Asia Pasifik dimulai sebagai anggota untuk periode 2015-2018. Pada Konferensi ke-26 Pramuka Asia Pasifik di Manila, Filipina (17 Oktober 2018), Kak Rusdi terpilih secara aklamasi sebagai ketua. Dia didampingi Wakil Ketua Satu, Mr. Hiroshi Simadha (Jepang) dan Wakil Ketua Dua Dr. Somboon Bunyasiri (Thailand). Anggotanya, terdiri anggota lama berasal dari Maldives, India, Singapura, dan Taiwan.
Kak Rusdi merupakan Pramuka nomor dua dari Gerakan Pramuka yang menjadi ketua. Setelah 44 tahun lalu, Kak Mayjen Purn dr Azis Saleh terpilih menjadi ketua Komite Pramuka Asia Pasifik masa bakti 1971-1974. Saat itu Kak Azis Saleh menjadi Sekjen Kwartir Nasional.
Pengalaman Kak Rusdi di kepramukaan akan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul “Warisan Bagi Pramuka Asia Pasifik: Jejak Pengabdian Ahmad Rusdi.” Buku ini ditulis Kak Untung Widyanto dan didesain (lay out) oleh Kak Laiyin Nento, keduanya adalah Andalan Nasional. Peluncuran buku akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Buku tersebut menceritakan pengalaman kepramukaan Kak Rusdi sejak menjadi Pramuka Siaga, Penggalang dan Penegak di Kwarcab Pekalongan. Termasuk menjadi peserta Jambore Nasional di Cibubur 1973 dan Jambore Asia Pasifik di Mount Makiling, Filipina pada akhir 1973.
Lalu menjadi Pandega (Ketua Dewan Racana) dan Pembantu Pembina di Gudep 205 yang berpangkalan di Kampus Universitas Padjadjaran, Kwarcab Bandung. Pada 1977, Kak Rusdi mewakili Gerakan Pramuka dalam Rovermoot di Taiwan, bersama dengan Kak Alfian Amura (Wakil Ketua DKN). Setelah itu menjadi Andalan Nasional, Wakil Ketua Kwarnas dan Ketua Komite Pramuka Asia Pasifik.
Kak Rusdi juga ikut berkemah menemani Kontingen Indonesia di Jambore Dunia di Swedia, Jepang dan Amerika Serikat. Dia bertekad mengirim 1000 Pramuka ke Jambore Dunia 24 di Korea pada Agustus 2023. Alhamdulillah sampat ini sudah terdaftar jumlah tersebut dan sebagian besar peserta telah membayar uang muka. Karena jarak Indonesia-Korea tidak terlalu jauh, biaya camp fee Jambore Dunia relatif terjangkau.
Pengabdian Kak Rusdi itu dilakukan di tengah kesibukannya sebagai pejabat eselon di Kementrian Luar Negeri dan Istana Negara, serta Duta Besar Indonesia untuk Yunani (2009-2011) dan Duta Besar Indonesia untuk Thailand, 2016-2020.
Leave a Reply