Kabar-Kabar

Upacara Hari Pramuka Tahun Ini Beda

Solo – Upacara Hari Pramuka ke-59 di halaman Balaikota Solo berlangsung sederhana dengan peserta tak sebanyak biasanya, Jumat (14/8/2020) karena masih suasana pandemi Covid-19. Ada sejumlah hal yang berbeda dengan peringatan-peringatan sebelumnya:

Andalan hingga Waka Jadi Peserta Upacara

Peserta Upacara Hari Pramuka tahun ini boleh dibilang sangat sedikit, karena panitia hanya mengundang pengurus Kwarcab. Merekalah yang berdiri di lapangan sebagai peserta upacara: para andalan cabang, bahkan para wakil ketua yang notabene para pejabat Pemkot tidak duduk di zona undangan.

Mereka mengikuti upacara dengan wajib mengenakan masker, menjaga jarak dan menaati protokoler kesehatan lainnya.

Zona undangan pun hanya sekitar 20 orang tamu, dan para perwakilan penerima tanda penghargaan.

Kak Rudy Minta Maaf

Walikota FX Hadi Rudyatmo, saat menyampaikan amanat sempat minta maaf kepada segenap anggora pramuka di Solo, karena dia merasa gagal memenuhi janji.

“Ini tahun terakhir saya berbaju pramuka. Saya minta maaf, karena seharusnya tahun ini Gerakan Pramuka di Solo sudah punya unit marching band. Tapi gagal karena pandemi Covid-19. Jadi saya mohon ke Pak Sekda, agar tahun 2021 nanti menganggarkan lagi. Tidak banyak kok, sekitar Rp 350 juta sudah beres,” ujar Rudy di podium.

Dalam peringatan Hari Pramuka tahun lalu, Rudy memang berjanji akan memberikan peralatan marching band. Tujuannya agar Gerakan Pramuka menjadi lebih menarik bagi generasi muda. Janji itu mengemuka setelah Walikota memuji penampilan para pramuka petugas upacara dari Satya Wira Negara.

Tahun ini, masa jabatan Rudy sebagai Walikota yang sekaligus Ketua Majelis Pembina Cabang Gerakan Pramuka di Solo berakhir. Karena itulah, dia tidak bisa memenuhi janjinya. Hanya menyampaikan ke Sekda Ahyani yang menjabat juga sebagai Ketua Kwarcab Solo, agar janji itu tuntas.

Ajakan Perangi Intoleransi, Radikalisme dan Premanisme

Setelah membacakan amanat Ketua Kwarnas dan memberikan penghargaan, Walikota mengajak para tamu undangan dan peserta upacara untuk bersama menyerukan semangat antiintoleransi, premanisme dan radikalisme.

“Gerakan pramuka di Solo, mendukung negara untuk melawan inteloransi, premanisma dan radikalisme,” seru Kak Rudy ditirukan para pramuka.

Implementasi dari seruan itu, adalah dengan pengalaman dharma kedua dari Dasa Dharma, yakni Pramuka itu cinta alam dan sayang sesama manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *