Pramuka kwartir cabang kota surakarta>

Mengenal Dari Mana Tradisi Taptu Berasal

Pramuka Penegak dan Pandega mengikuti Apel Kehormatan Renungan Suci memperingati Hari Pahlawan di Taman Makam Kusuma Bakti Kota Surakarta, Jumat (9/11/2018) | Humas

Sudah agak jarang terdengar, tapi Apel Malam Renungan Suci yang rutin dilakukan larut malam menjelang peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November atau menjelang peringatan Hari Proklamasi 17 Agustus, dulunya sering disebut Taptu. Dari penelusuran beberapa referensi, ternyata sebutan itu berasal dari sebuah tradisi sangat tua di Eropa.

Taptu yang kita kenal sekarang, berasal dari bahasa Belanda taptoe, kependekan dari doe de taptoe yang artinya menutup keran. Sekitar abad XVII, di sana ada tradisi ronda militer pada jam 21.30 untuk mengingatkan para penjual minuman agar menutup keran. Artinya berhenti menjual minuman kepada personel militer yang lumrah menjadikan bar sebagai tempat bersantai.

Tujuan peringatan itu, karena pada pukul 22.00 para prajurit harus melaksanakan apel malam sebelum beristirahat di barak. Saat meronda berkeliling, petugas menabuh genderang sambil membawa obor sebagai alat penerangan jalan.

Uniknya, kebiasaan ronda malam untuk kebutuhan praktis itu kemudian berkembang menjadi tradisi seremonial di Eropa. Inggris pun menyerap kata taptoe menjadi tattoo, dan sekarang tattoo menjadi tradisi tahunan yang meriah.

Seperti Royal Nova Scotia International Tattoo, festival marching band yang diikuti oleh negara-negara Swiss, Belgia, Jerman, Belanda, Norwegia dan lain-lainnya. Di Amerika Serikat ada Virginia International Tattoo yang diikuti 850 peserta dari berbagai negara di dunia.

Yang jelas, taptu sekarang juga sudah masuk menjadi kosakata bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahassa Indonesia mencatat dua pengertian: pertama, tanda (dengan bunyi trompet dan sebagainya) pada malam hari untuk memanggil prajurit supaya pulang ke asramanya; kedua, berbaris dengan menggunakan irama musik pada malam hari sambil membawa obor.

 

Ari Kristyono

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*