Pramuka kwartir cabang kota surakarta>

Pramuli Solo Ikut Mencari Korban Hanyut di Kali Cemoro

Operasi SAR pencarian jasad Suwardi di Kali Cemoro | Dok. Humas Basarnas

Tim SAR gabungan yang mencari jasad Suwardi (65) warga Tuban Lor RT 05/RW 04 Desa Tuban, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar yang hanyut di Kali Cemoro dekat rumahnya, menerima kabar penemuan mayat pria di aliran Bengawan Solo di daerah Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (8/2) sore. Proses mengidentifikasi memastikan jenazah adalah korban yang mereka cari.

“Tim masih dalam perjalanan, kabar dari Bojonegoro memang positif itu jenazah yang kami cari,” ujar Khonsa, salah satu relawan dari Kwarcab Kota Surakarta yang berada di Base Camp pencarian di Tuban Lor, Sabtu petang.

Kwarcab Surakarta mengirimkan tiga personel Pramuka Peduli untuk mendukung operasi SAR yang digelar di bawah kendali Badan SAR Nasional (Basarnas) sejak Kamis (6/2) pagi.

Suwardi (65) warga Tuban Lor RT 05/ 04 Desa Tuban Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar dilaporkan tenggelam di Kali Cemoro saat mandi, Rabu (5/2) petang. Diduga, pria sepuh itu tak mampu menahan arus sungai yang tiba-tiba meluap akibat hujan deras di bagian hulu sungai.

Dengan informasi tersebut Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya memperintahkan Koordinator Pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto untuk memberangkatkan tim rescue melakukan pencarian.

“Operasi pencarian dengan metode penyisiran area TKP menuju ke arah Timur kurang lebih 1 KM sampai saat ini belum membuahkan hasil , kondisi sungai Cemoro berbatu, berkelok- kelok menjadi kendala tim SAR gabungan” ungkap Arif.

Hingga kemudian terbetik kabar, jenazah Suwardi ditemukan di aliran Bengawan Solo, di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur atau lebih kurang sejauh 150 km dari tempat semula.

“Mungkin karena debit air sungai saat kejadian cukup besar, sehingga korban langsung masuk ke aliran Bengawan Solo dan baru ditemukan mengapung di Bojonegoro. Dengan ditemukannya korban, maka operasi kami tutup,” ujar Arif.

Bagi Pramuli Kota Solo, mengikuti operasi SAR sudah menjadi aktivitas yang cukup sering dilakukan. Pada bulan Januari, belasan anggota Pramuli terlibat dalam evakuasi korban terlindas kereta api dan pencarian warga Desa Sepanjang, Tawangmangu yang hilang di lereng Gunung Lawu.

“Sesuai dengan tugas kami, semua kegiatan prokemanusiaan, lingkungan hidup dan peningkatan SDM akan kami coba ikuti dengan maksimal. Meski kemampuan dan fasilitas pendukung yang ada masih sangat terbatas, tetapi semgangat kami tidak pernah surut,” tutur Ketua Pramuli, Riptono.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*