Humas Kwarcab Solo Belajar Kilat Kelola Website

Solo – Tim andalan Humas Kwarcab Solo, belajar bersama mengelola website, Rabu (4/11). Sebagai instruktur adalah pakar “peternak web” Joko Narimo dari Yayasan Tumpi. Sepanjang hari, tim belajar bagaimana memberdayakan media online menjadi alat komunikasi publik yang andal.

“Komunikasi digital sudah menjadi sarana yang wajib untuk personel Humas di mana pun. Kita sudah mulai dari dua tahun lalu, ada web www.pramukasolo.id yang kita bangun dan kembangkan sendiri. Kemudian www.kotasurakarta.pramukajateng.or.id  fasilitas dari Kwarda,” tutur Waka Bidang Humas, Wardhani Poerbowidjojo saat membuka pelatihan di Sanggar Pramuka Solo, Rabu pagi.

Peserta pelatihan adalah seluruh andalan Bidang Humas Kwarcab, serta staf dan beberapa anggota muda. Digelar dalam kelas kecil yang menerapkan protokol kesehatan, suasana belajar terasa sangat efektif karena instruktur yang kompeten dan menggunakan pendekatan learning by doing.

Pelatihan ini bagian dari kegiatan yang mendapatkan biaya dari Kwarda Jateng. Bidang Humas Kwarcab Solo mendapatkan pelatihan ini dan juga bantuan perangkat komputer.

Tips dari Pakar WordPress

Joko Narimo, di depan peserta pelatihan membongkar web berbasis WordPress dan menguraikan satu demi satu teknik yang dapat membuat konten web menjadi lebih efektif.  Juga beberapa perkakas digital yang bisa menuntun sebuah tulisan menjadi lebih berpeluang muncul di mesin pencarian (search engine) Google.

“Selama ini tulisan tentang pramuka, kalau kita cari di Google biasanya yang muncul paling atas justru berasal dari web yang bukan milik pramuka. Ini aneh, seharusnya kita sebagai sumber dan subjek informasi tentang pramuka bisa lebih tampil di depan. Ini bisa berubah jika kita mengenal dan bisa mendayagunakan web secara maksimal,” papar Joko Narimo.

Di depan peserta pelatihan, Joko Narimo membongkar bagian-bagian web mulai dari halaman utama, dashboard hingga perangkat pendukung di luar web yang bisa menambah peluang. Juga merombak salah satu konten yang sudah terpublikasi. Dia mengubah seluruh bagiannya sehingga menjadi lebih ramah SEO (Search Engine Optimaization).

“Jika sudah ramah SEO, maka konten ini akan berpeluang masuk ke bagian atas mesin pencari di Google. Web yang Bapak Ibu kelola nantinya akan lebih mampu menyerap lebih banyak pembaca,” pungkasnya.