Pramuka kwartir cabang kota surakarta>

Dalam Semalam, Pramuli Solo Bantu Tangani Dua Musibah

Tim SAR gabungan dalam misi di Bengawan Solo, Sabtu (28/9) | Dok Pramuli Solo

SOLO – Pramuka Peduli (Pramuli) Kota Solo terus berusaha membantu korban bencana di sekitarnya. Meski dengan sarana minim, mereka terus berupaya. Akhir pekan kemarin, sejumlah awak Pramuli Solo terjun dalam sebuah misi SAR di Bengawan Solo, disusul membantu pemadaman kebakaran di PT Sritex Sukoharjo.

“Sejak Pramuli membuka Posko di Kwarcab setahun lalu, kami selalu berupaya meningkatkan kesiapan untuk bisa membantu penanganan bencana di sekitar kami. Ini sesuai dengan amanat para pimpinan, mulai dari Ka Kwarcab sampai Ka Kwarnas,” tutur Komandan Pramuli Solo, Riptono, Minggu (29/9/2019).

Jumat pagi (27/9) kemarin, Pramuli melalui jaringan komunikasi relawan, menerima info musibah adanya empat orang anak hanyut saat mandi di Bengawan Solo, tepatnya di Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Klaten.

Salah seorang dari mereka, Bayu Segara, tidak bisa menyelamatkan diri dan tenggelam.  Anggota Pramuli segera bergabung dengan Basarnas Pos Surakarta yang menggelar operasi SAR untuk merespons musibah tersebut.

Dalam operasi tersebut, Koordinator Pos SAR Surakarta memberi kesempatan beberapa personel Pramuli untuk berlatih kemampuan manajemen posko, sebagian lagi bergabung sebagai SRU (Search and Rescue Unit) bersama dengan potensi lainnya.

Misi belum selesai, Sabtu malam api berkobar hebat membakar gudang penyimpanan kapas PT Sritex. Sekitar seratusan relawan yang tengah berkonsentrasi melakukan SAR di Serenan pun dibagi untuk membantu fire fighting.

“Kami menghadapi kobaran api yang sangat besar. Tidak bisa terlalu dekat, karena di seputar objek yang terbakar ada genangan lilin malam yang panas sekali. Jangankan sepatu, ban truk pemadam kebakaran pun langsung rusak kalau terkena,” tutur seorang anggota Pramuli, Aura Jiwa Insani.

Pemadaman berlangsung semalam suntuk, bahkan berlanjut hingga Sabtu sore. Sementara itu, pencarian jasad Bayu Segara di Bengawan Solo, membuahkan hasil. Sabtu siang pukul 12.00, tubuh korban terlihat mengapung tidak jauh dari tempatnya tenggelam, dan segera dievakuasi.

“Dari laporan yang disampaikan teman-teman Pramuli, mereka masih sangat minim perlengkapan.  Helm, masker, pelampung, alat pelindung diri lainnya, seluruhnya milik pribadi anggota atau pinjaman,” ujar Riptono.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*